Kamis, 06 Oktober 2011

Kasih tak Sampai


Cinta, tiap pagi terdengar namamu dalam hembusan angin di jendela kamarku
Ku lihat wajahmu tergantung rapi di lemari pakaianku
Ku dengar langkahmu berirama di teras depan rumahku
Kurasa kehangatanmu yang selalu berada di sisiku

Cinta, bibirku selalu menyanyikan namamu
Hidungku selalu mengendus aroma tubuhmu
Telingaku selalu terbuka untuk suara merdumu
Tanganku selalu hangat untuk genggamanmu

Cinta, tak pernah ku berhenti tersenyum melihatmu
Tak pernah ku berhenti bercerita tentang kekagumanku pada dirimu
Tak pernah langkahku terhenti untuk berjalan di sisimu
Tak pernah pikirku tuk lupakanmu

Duhai cinta, ku sayang dirimu seperti sang surya menyinari bumi
Ku puja dirimu seperti rasa bangga anak pada ayahnya
Cintaku abadi seperti abadinya cinta ibu
Ku beri kau hatiku agar dapat terbang bersamamu

Ah cinta, andai kau dengar puisi ini
Andai kau lihat puisi ini
Kau kan tahu bahwa besarnya cintaku tak terungkapkan dengan kata
Kau kan tahu bahwa kasihku padamu pun tak dapat terbayangkan

Kulewati hari dengan ceria seperti sebelumnya
Menunggu dirimu tuk ada di sisiku, menemani diriku
Karna cintaku, cinta tak bersuara
Sebab kasihku, kasih tak sampai